Aztec: Peradaban Kuno yang Mengukir Sejarah di Mesoamerika
Peradaban Aztec, sebelum kedatangan penjelajah Spanyol pada awal abad ke-16.
Memiliki pusat kekuasaan di Tenochtitlan, kota yang sekarang menjadi bagian dari Mexico City, Budaya Aztec Peradaban Kuno mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-15 dan awal abad ke-16
Budaya Aztec Peradaban Kuno awalnya adalah kelompok suku nomaden yang mendirikan Tenochtitlan pada tahun 1325 di pulau kecil di Danau Texcoco.
Dengan kemampuan mereka dalam teknik pertanian seperti penanaman jagung di chinampas (pulau buatan di danau),
mereka mampu mendukung populasi yang besar dan berkembang pesat. Tenochtitlan kemudian menjadi pusat kekaisaran yang kuat dan maju.
Sistem pemerintahan Aztec berpusat pada monarki absolut dengan kaisar sebagai kepala negara dan pemimpin spiritual.
Kaisar yang paling terkenal, Montezuma II, memimpin pada saat kedatangan Hernán Cortés, penjelajah Spanyol, pada tahun 1519.
Kekuasaan Aztec meluas melalui penaklukan dan aliansi, mencakup wilayah yang luas di Meksiko tengah.
Aztec terkenal dengan keahlian mereka dalam astronomi, matematika, dan seni.
Mereka membangun struktur monumental seperti Templo Mayor, kuil utama di Tenochtitlan yang dipersembahkan untuk dewa-dewa utama mereka, Huitzilopochtli dan Tlaloc.
Kepercayaan Aztec juga melibatkan praktik korban manusia yang kompleks, yang dianggap penting untuk memastikan keseimbangan kosmik dan melindungi kekaisaran dari ancaman.
Namun, keagungan Aztec tidak bertahan lama. Penaklukan oleh Cortés dan pasukannya, yang didorong oleh aliansi dengan suku-suku yang tertekan oleh dominasi Aztec,
serta penyakit Eropa seperti cacar, menyebabkan runtuhnya kekaisaran pada tahun 1521.
Meski demikian, warisan budaya dan pengaruh Aztec tetap terasa di Meksiko modern, dengan banyak aspek dari bahasa, seni, dan tradisi mereka yang masih hidup hingga kini.
Agama Aztek pada dasarnya terdiri dari praktik-praktik ritual yang dipersembahkan untuk berbagai macam dewa.
Seperti agama-agama lainnya di Mesoamerika,
agama ini biasanya digolongkan sebagai agama agrikulturalis dan politeis dengan unsur-unsur animis. Pengorbanan untuk para dewa merupakan unsur utama dalam agama Aztek, mengingat bahwa hal ini dilakukan sebagai tanda bersyukur atau untuk melanjutkan siklus kehidupan
Baca Juga : Machu Picchu Keajaiban Dunia